Prolog


Aku hanya sebagian orang pecinta aksara yang hidup dalam kata dan kerap terpekur makna.

Juga menjelma sebagian orang penikmat sastra yang bersinergi pada cerita, tentang hidup juga realita.
Tapi jangan terburu menyebutku pujangga hanya lantaran menuliskan bait sampah.
Karena tak semua bisa paham;
Masih beberapa yang mampu menangkap getar;
Kadang bahkan makna frasaku bersuami kontra;
Dan tentunya, tak ada jalan pemikiran yang persis seperti aku.
Lantas, apa yang kini tengah kulakukan?
Aku hanya pecinta aksara yang berusaha meniupkan nyawa hingga lantas menebar makna–meluruh menyesapi jiwa.
Akhir kata, mari berenang mengail makna denganku seraya tersenyum bersama :)